|
Gambar Ilustrasi Imam Baqir |
Pada postingan ke-3 dan ke-4 di bulan April ini masih
menyajikan kata – kata mutiara. Kali ini kumpulan kata mutiara yang berasal
dari Imam Baqir atau lengkapnya Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain (676–743), Dia adalah ulama sekaligus imam dan mendapatkan
penghormatan yang tinggi di kalangan Sunni karena
pengetahuan agamanya.. Selamat membaca dan menghayatinya ……
Keutamaan terbaik dan
jihad terbaik
“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad
seperti menentang hawa nafsu”.
Akibat baik dan buruk
“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia
akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya,
dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan
alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat
menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
Jiwa yang agung
“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau
dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah
engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4)
jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah
dirimu”.
Keutamaan terbaik dan
jihad terbaik
“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad
seperti menentang hawa nafsu”.
Ambillah nasihat yang
baik
“Ambillah nasihat baik dari orang yang
mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.
Indahnya kesabaran yang
disertai dengan ilmu
“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak
ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
Kesempurnaan yang paling
sempurna
“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah
tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam
mengeluarkan biaya hidup”.
Tiga kriteria agung
“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat:
memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang
yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
Kontinyu dalam berdoa
“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang
meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal
itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap
yang dimiliki-Nya”.
Keutamaan orang alim
atas ‘abid
“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya
lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
Dua karakter orang alim
“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak
iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di
bawahnya”.
Tiga pahala
“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka
perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan
jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”
Tinggalkanlah kemalasan
“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya
adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat
melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak
akan sabar mengemban kebenaran”.
Penyesalan di hari
kiamat
“Orang yang paling menyesal di hari kiamat
adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
Buah silaturahmi
“Silaturahmi dapat membersihkan amalan,
memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan
menunda ajal tiba”.
Berucap ramah dengan
orang lain
“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik
yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
Berdoa untuk orang lain
“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa
seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.
Mata-mata yang tidak
akan menangis
“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat
kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis
karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang
diharamkan oleh Allah”.
Orang yang tamak bak
ulat sutra
“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat
sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan
baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya
sendiri”.
Jangan berwajah dua
“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang
berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya
di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa
musibah, ia menghinanya”.
Semoga bermanfaat