Rabu, 03 Oktober 2012

JENIS-JENIS ASESMEN


Asesmen adalah proses mengumpulkan informasi dan membuat keputusan berdasarkan informasi (Blaustein, D. et al. dalam Sudjana; 2008). Hal ini dilakukan guru untuk  mengumpulkan informasi perkembangan proses belajar mengajar dalam pencapaian tujuan pembelajaran.  

Asesmen dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu :

  1. Asesmen Konvensional
biasanya menggunakan paper and pencil test atau disebut dengan asesmen formal atau asesmen konvensional. Disebut demikian karena metode inilah yang biasa digunakan oleh guru. Metode paper and pencil test hanya dapat mengukur kemampuan kognitif peserta didik namun belum dapat mengukur hasil belajar peserta didik secara holistik.
Soal-soal tes tradisional dibagi menjadi 2 tipe yaitu selected response items (soal pilihan ganda dan benar-salah, memungkinkan siswa memilih jawaban di antara alternatif yang tersedia) dan constructed-response item (esai atau jawaban pendek mengisi titik-titik, mengharuskan siswa memberikan jawabannya sendiri).

  1. Asesmen Berbasis Kinerja
Asesmen ini menginginkan siswa dapat mengerjakan tugas tertentu seperti menulis esai, melakukan eksperimen, menginterpretasi solusi untuk masalah atau menggambarkan sesuatu. Siswa mengerjakan beragam tugas selama beberapa hari, bukan tugas yang dapat diakses beberapa menit. Hal ini merupakan upaya mengukur berbagai macam keterampilan dan proses intelektual yang kompleks. Asesmen kinerja bisa dalam bentuk portofolio siswa atau penilaian dalam proses belajar mengajar misalkan dalam kerja kelompok, eksperimen, atau diskusi kelompok.

Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dalam melakukan asesmen guru memerlukan instrumen selain paper and pencil test, artinya diperlukan asesmen yang lain atau alternatif. Asesmen alternatif yakni asesmen berbasis kinerja tidak menghilangkan asesmen dengan metode paper and pencil test, tetapi merupakan bentuk asesmen lain yang dapat mengukur kemampuan peserta didik yang tidak dapat dijangkau dengan penilaian konvensional. Asesmen kinerja diartikan sebagai pemanfaatan pendekatan non-tradisional untuk mengakses kinerja atau hasil belajar peserta didik.

Tidak ada komentar: