Berokan
adalah kesenian khas Indramayu dan
sebagian wilayah Cirebon. Seni ini dimainkan oleh seorang yang bertindak
sebagai pemain inti dengan menggunakan pakaian yang terbuat dari karung goni ditambah
dengan ijuk dan serpihan tambang dan kaca, dengan kepala yang terbuat dari kayu
yang mulutnya bisa digerakan turun naik sehingga menimbulkan bunyi plak plok…..
Warna kedoknya merah dengan mata
besar yang menyala, ekornya terbuat dari kayu yang dicat belang-belang merah. Dalam
mulut pemainnya ada semacam pluit (sempritan bhs. Indramayu) yang terbuat dari bambu
atau plastik.
Pertunjukan Berokan diawali
dengan tetalu dan kidung dalam bahasa ibu (Indramayu atau Cirebon), dilanjutkan
dengan tarian Berokan yang lambat, perlahan-lahan untuk kemudian menjadi naik
turun dan bergairah. Pertunjukan Berokan akan lebih menarik lagi, jika dimainkan
di atas pecahan kaca (beling) dan menari-nari di atas bara api. Apabila
pertunjukan Berokan dikaitkan dengan upacara tertentu, biasanya dilakukan Kirab
Sawan, yakni upacara penyembuhan atau untuk keselamatan dan keberkahan. Kirab
Sawan dilakukan setelah sesajen dan persyaratan lainnya lengkap.
Musik pengiring Berokan sangatlah sederhana, terdiri dari kendang, terebang, kecrek, dan bende (gong kecil)
yang dimainkan oleh enam orang. Musiknya memang terasa monoton, namun demikian
dinamika kadangkala muncul dari kendang dan kecrek, bersahutan dengan suara
plak-plok dari kepala Berokan yang terbuka dan tertutup.
Berokan merupakan
pertunjukan penolak bala
yang pada awalnya dilakukan sebagai
bagian dari upacara ruwatan dalam
menanggulangi pageblug (epidemi penyakit), menempati rumah
baru, dll. Namun demikian, dewasa ini pertunjukan berokan lebih banyak dipakai dalam memeriahkan pesta khitanan atau
perkawinan serta upacara Ngunjung Buyut, yaitu upacara untuk menghormati arwah leluhur di pekuburan
desa-desa tertentu
Sumber
rujukan :
Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan
& Pariwisata Jawa Barat, Bandung.
wikipedia.org
indramayupost.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar