Penamaan hari dan jumlahnya dalam satu minggu tak lepas dari
perkembangan peradaban manusia.
Awalnya perkembangan peradaban terutama dalam hal astronomi
memegang prinsip bahwa bumi adalah pusat dari benda-benda langit atau sering
disebut Geosentris. Pendapat ini mempengaruhi seluruh pikiran dan kebijakan
manusia pada masa tersebut. Orang-orang dahulu juga percaya bahwa benda-benda
langit mempengaruhi kehidupan di bumi. Pengaruhnya bergantian dari jam ke jam
dengan urutan mulai dari yang terdekat sampai dengan yang terjauh
Pada masa tersebut mereka percaya bahwa di langit pertama ada bulan, benda langit yang bergerak tercepat
sehingga disimpulkan sebagai yang paling dekat. Langit ke dua ditempati
Merkurius . Venus berada di langit ke tiga dan matahari ada di langit ke empat. Di langit ke lima ada Mars . Di langit ke enam ada Jupiter serta langit ke tujuh
ditempati Saturnus.
Orang-orang dahulu juga
percaya bahwa ke tujuh benda-benda langit itu mempengaruhi kehidupan di bumi.
Pengaruhnya bergantian dari jam ke jam dengan urutan mulai dari yang terjauh,
Saturnus, sampai yang terdekat, bulan. Karena itu hari pertama itu disebut
Saturday (hari Saturnus) dalam bahasa Inggris atau Doyoubi (hari
Saturnus/Dosei) dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Indonesia Saturday adalah
Sabtu. Ternyata, kalau kita menghitung hari mundur sampai tahun 1 Masehi,
tanggal 1 Januari tahun 1 memang jatuh pada hari Sabtu.
Hari-hari yang lain
dipengaruhi oleh benda-benda langit yang lain. Secara berurutan hari-hari itu
menjadi Hari Matahari (Sunday, Ahad), Hari Bulan (Monday, Senin), Hari Mars
(Selasa), Hari Merkurius (Rabu), Hari Jupiter (Kamis), dan Hari Venus (Jum'at).
Jumlah tujuh hari itu diambil juga oleh orang-orang Arab. Dalam
bahasa Arab nama-nama hari disebut berdasarkan urutan: satu, dua, tiga, ...,
sampai tujuh, yakni ahad, itsnaan, tsalatsah, arba'ah, khamsah, sittah, dan
sab'ah.
Bagaimana dengan Indonesia ..?
Bahasa Indonesia hampir semuanya mengikuti penamaan hari dari bahasa Arab kecuali hari pertama yaitu Ahad sehingga di Indonesia menjadi Minggu,
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, dan Sabtu. Hari ke enam disebut secara
khusus, Jum'at, karena itulah penamaan yang diberikan Allah di dalam Al-Qur'an
yang menunjukkan adanya kewajiban salat Jum'at berjamaah.
Itulah asal mula satu pekan menjadi tujuh hari.
Referensi :
Artikel
T. Djamaluddin (Peneliti Lapan, Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar